Jamur kulit merupakan infeksi yang umum terjadi, terutama di daerah yang lembap, tertutup, dan sering berkeringat. Meski terlihat sepele, infeksi jamur bisa sangat mengganggu karena menyebabkan rasa gatal, perih, kemerahan, dan bersisik. Dalam beberapa kasus, jamur kulit bahkan bisa membandel dan sulit dihilangkan jika tidak ditangani dengan tepat.
Infeksi jamur kulit disebabkan oleh berbagai jenis jamur, seperti dermatofit (penyebab kurap), Candida (penyebab kandidiasis kulit), dan Malassezia (penyebab panu). Penanganan yang tepat harus disesuaikan dengan jenis jamur dan tingkat keparahannya. Berikut ini beberapa cara mengobati jamur kulit yang membandel agar tuntas dan tidak mudah kambuh.
Langkah pertama dalam mengatasi jamur kulit adalah menggunakan salep atau krim antijamur. Salep ini biasanya mengandung bahan aktif seperti clotrimazole, miconazole, terbinafine, atau tolnaftate. Untuk kasus kandidiasis, bisa digunakan salep dengan ketoconazole atau nystatin.
Oleskan salep pada area yang terkena dua kali sehari setelah dibersihkan dan dikeringkan. Penggunaan rutin selama 2–4 minggu penting agar infeksi benar-benar hilang. Jika gejala tak kunjung membaik, konsultasikan dengan dokter untuk mengganti atau menyesuaikan pengobatan.
Bedak antijamur bisa membantu menjaga area kulit tetap kering, terutama di bagian lipatan tubuh seperti selangkangan, ketiak, dan di antara jari kaki. Kandungan miconazole atau nystatin dalam bedak ampuh membunuh jamur sekaligus mencegah pertumbuhan lebih lanjut.
Gunakan bedak dua hingga tiga kali sehari, terutama setelah mandi atau berkeringat. Pastikan kulit benar-benar kering sebelum mengaplikasikan bedak agar hasilnya maksimal.
Jika infeksi jamur sangat membandel, menyebar luas, atau tidak mempan dengan obat oles, dokter mungkin akan meresepkan obat antijamur oral. Beberapa jenis obat yang umum digunakan antara lain fluconazole, itraconazole, dan terbinafine dalam bentuk tablet atau kapsul.
Pengobatan oral biasanya berlangsung 1–3 bulan tergantung tingkat keparahan infeksi. Obat ini hanya boleh digunakan dengan resep dan pengawasan dokter karena memiliki efek samping serta interaksi obat yang harus diwaspadai.
Pakaian yang terlalu ketat dan berbahan sintetis bisa menyebabkan kulit jadi lembap dan panas, menciptakan lingkungan ideal bagi jamur. Oleh karena itu, gunakan pakaian longgar dari bahan yang menyerap keringat seperti katun.
Hindari penggunaan celana dalam ketat, sepatu tertutup dalam waktu lama, dan pakaian olahraga yang basah. Gantilah pakaian yang basah atau berkeringat sesegera mungkin untuk menghindari infeksi jamur lebih lanjut.
Kulit yang bersih dan kering sangat penting untuk mempercepat penyembuhan dan mencegah penyebaran jamur. Mandilah secara rutin dan pastikan area lipatan tubuh benar-benar kering sebelum berpakaian.
Gunakan handuk bersih dan pribadi, lalu jemur setelah dipakai agar tidak menjadi tempat berkembangnya jamur. Jangan biarkan kulit terlalu lembap karena kondisi tersebut bisa memperparah infeksi.
Jamur bisa menempel dan berkembang biak di kain, terutama sprei dan handuk yang jarang diganti. Oleh karena itu, cucilah sprei minimal dua minggu sekali, atau seminggu sekali jika Anda tinggal bersama orang lain atau memiliki hewan peliharaan.
Handuk sebaiknya diganti setiap 2–3 hari, terutama jika digunakan untuk mengeringkan area yang terinfeksi jamur. Pastikan juga untuk tidak berbagi handuk, pakaian, atau alas kaki dengan orang lain.
Bagi penderita diabetes, kadar gula darah yang tinggi dapat memperbesar risiko infeksi jamur. Hal ini karena kadar gula yang tinggi menciptakan lingkungan ideal bagi pertumbuhan jamur, terutama Candida.
Pastikan kadar gula darah Anda dalam kondisi terkontrol melalui pola makan sehat, olahraga, dan pengobatan rutin. Jika mengalami infeksi jamur yang berulang, segera konsultasikan dengan dokter.
Menggaruk area yang terinfeksi jamur bisa memperparah kondisi, menyebarkan infeksi ke bagian kulit lain, bahkan menyebabkan luka terbuka yang rentan terinfeksi bakteri. Jika gatal tidak tertahankan, kompres area tersebut dengan air dingin dan gunakan krim antipruritik sesuai petunjuk dokter.
Jika Anda berolahraga di gym atau menggunakan alat bersama orang lain, selalu bersihkan alat sebelum dan sesudah digunakan. Gunakan alas kaki saat berada di kamar mandi umum, kolam renang, atau tempat yang lembap lainnya.
Jika memiliki hewan peliharaan, perhatikan apakah hewan tersebut mengalami gejala jamur (misalnya kerontokan bulu atau sering menggaruk). Segera bawa ke dokter hewan dan hindari kontak langsung sampai kondisi hewan membaik.
Jika infeksi jamur kulit tidak membaik setelah 2–4 minggu perawatan mandiri, menyebar ke area yang lebih luas, atau muncul gejala lain seperti nanah, bau tak sedap, atau luka terbuka, sebaiknya segera periksa ke dokter kulit. Bisa jadi infeksi telah berkembang atau memerlukan kombinasi perawatan medis yang lebih intensif.
Mengobati jamur kulit yang membandel memang membutuhkan ketekunan, tetapi dengan penanganan yang tepat dan kebiasaan hidup bersih, infeksi ini bisa sembuh total dan tidak kambuh kembali.
Severity: Notice
Message: Undefined variable: artikel_terkait
Filename: views/content.php
Line Number: 620
Backtrace:
File: /home/jujutsu/blogangels.net/application/views/content.php
Line: 620
Function: _error_handler
File: /home/jujutsu/blogangels.net/application/controllers/Content.php
Line: 94
Function: view
File: /home/jujutsu/blogangels.net/index.php
Line: 315
Function: require_once
Severity: Warning
Message: Invalid argument supplied for foreach()
Filename: views/content.php
Line Number: 620
Backtrace:
File: /home/jujutsu/blogangels.net/application/views/content.php
Line: 620
Function: _error_handler
File: /home/jujutsu/blogangels.net/application/controllers/Content.php
Line: 94
Function: view
File: /home/jujutsu/blogangels.net/index.php
Line: 315
Function: require_once